Mesin tik modern merupakan pengembangan dari mesin tik yang pada awalnya diciptakan secara sederhana dan bertahap. Penemuan teknologi ini melibatkan penemu yang bekerja secara mandiri, baik secara perorangan maupun kelompok, yang menimbulkan persaingan antarpenemu selama beberapa dekade. Seperti penemuan mobil, telepon, dan telegraf, di mana sejumlah orang saling memberikan kontribusi terhadap penemuan mesin tik ini sehingga pada akhirnya menciptakan suatu produk komersial yang sukses.
pengetikan secara fundamental dimulai dari kebutuhan untuk mencetak tulisan secara mekanis, yang kemudian berevolusi menjadi antarmuka digital.
1. Era Mesin Ketik Mekanis (Abad ke-19)
Penemuan Awal: Konsep mesin ketik sudah ada sejak awal abad ke-18, dengan paten pertama diberikan kepada Henry Mill pada tahun 1714 di Inggris. Namun, penemuan ini tidak berhasil diproduksi secara massal karena rumit dan mahal.
Mesin Ketik Komersial: Titik balik utama terjadi pada tahun 1868, ketika jurnalis Amerika Christopher Latham Sholes menciptakan mesin ketik komersial yang sukses secara luas. Ia menamakannya "Type-Writer." Mesin ini kemudian diproduksi secara massal oleh perusahaan Remington Arms Company pada tahun 1874.
Tata Letak QWERTY: Untuk mengatasi masalah teknis pada mesin ketik awal, di mana palu huruf sering macet jika tombol yang berdekatan ditekan terlalu cepat, Sholes menciptakan tata letak QWERTY. Dengan menempatkan huruf yang paling sering digunakan berjauhan, tata letak ini mengurangi risiko macet dan menjadi standar global yang kita gunakan hingga saat ini.
2. Era Mesin Ketik Listrik (Abad ke-20)
Efisiensi dan Kecepatan: Pada tahun 1930-an, IBM memperkenalkan mesin ketik listrik. Mesin ini menggunakan motor untuk menggerakkan mekanisme pengetikan, sehingga menekan tombol menjadi lebih ringan dan prosesnya lebih cepat. Inovasi ini secara signifikan meningkatkan efisiensi kerja di kantor.
3. Era Digital (Pertengahan Abad ke-20 hingga Sekarang)
Transisi ke Komputer: Seiring dengan munculnya komputer elektronik, keyboard dari mesin ketik diadaptasi sebagai perangkat input utama. Keyboard pertama untuk komputer adalah bagian dari ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Computer) pada tahun 1946.
Keyboard Modern: Pada tahun 1980-an, era komputer pribadi dimulai, dan keyboard menjadi komponen integral. IBM Model M menjadi ikon dengan respons taktilnya yang khas (klik), yang banyak disukai para penulis dan programmer.
Inovasi Desain: Selanjutnya, muncul berbagai jenis keyboard, seperti keyboard membran yang lebih tipis dan ringan, dan keyboard mekanis yang kembali populer di kalangan gamer dan profesional karena sensasi pengetikannya yang presisi. Saat ini, pengetikan tidak lagi terbatas pada perangkat fisik; keyboard virtual pada layar sentuh ponsel dan tablet menjadi sangat umum, menandai puncak dari evolusi pengetikan yang berpusat pada kenyamanan dan portabilitas.
Sejarah pengetikan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh global, dimulai dari mesin ketik mekanis hingga adopsi teknologi digital.
1. Era Mesin Ketik (Pra-1980an)
Masa Kolonial dan Pasca-Kemerdekaan: Mesin ketik diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda untuk keperluan administrasi. Setelah kemerdekaan, mesin ketik menjadi alat utama di kantor-kantor pemerintahan, perusahaan, dan media massa.
Alat Kerja Wartawan: Mesin ketik adalah alat kerja utama para wartawan dan penulis. Setiap draf tulisan harus diketik ulang secara manual jika ada revisi, sebuah proses yang memakan waktu dan tenaga. Suara ketikan mesin menjadi bagian tak terpisahkan dari suasana kantor redaksi.
2. Era Transisi (1980-an)
Kedatangan Komputer: Pada pertengahan 1980-an, teknologi komputer mulai masuk ke Indonesia. Awalnya, adopsi ini berjalan lambat. Banyak profesional, termasuk wartawan, enggan beralih karena terbiasa dengan mesin ketik dan merasa canggung dengan antarmuka komputer.
Perubahan Budaya Kerja: Koran nasional seperti Kompas menjadi salah satu pelopor yang memulai transisi ini. Pada tahun 1987-1988, mereka secara bertahap memperkenalkan komputer untuk penulisan berita. Meskipun awalnya menemui resistensi dari para editor dan wartawan, efisiensi yang ditawarkan oleh komputer, seperti kemampuan mengedit dan menyimpan dokumen dengan mudah, perlahan-lahan mengubah budaya kerja.
3. Era Digital dan Saat Ini (1990-an - Sekarang)
Penetrasi Komputer Pribadi: Dengan harga komputer yang semakin terjangkau pada tahun 1990-an, pengetikan dengan keyboard komputer menjadi standar baru. Mesin ketik mulai ditinggalkan dan hanya digunakan untuk keperluan khusus, seperti mencetak formulir berlapis.
Dominasi Perangkat Mobile: Saat ini, pengetikan di Indonesia didominasi oleh perangkat digital. Selain keyboard komputer, keyboard virtual pada smartphone menjadi sangat umum, memungkinkan pengetikan di mana saja dan kapan saja. Teknologi prediktif dan voice typing (pengetikan dengan suara) juga semakin mempercepat proses penulisan.
Referensi:
Cortada, James W. (2015). Before the Computer: IBM, NCR, Burroughs, and Remington Rand and the Industry They Created, 1865–1956. Princeton University Press. hlm. 38. ISBN 978-1-4008-7276-3. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2018-06-26.
David, P.A. 1986. Understanding the Economics of QWERTY: The Necessity of History. In: Parker, William N.: Economic History and the Modern Economist. Basil Blackwell, New York and Oxford.
Thompson, Holland. The Age of Invention: A Chronicle of Mechanical Conquest. 2009. BiblioBazaar, LCC
Mesin tik atau tik (bentuk tidak baku: ketik)[a] adalah mesin, atau alat elektronik dengan sebuah set tombol-tombol yang, apabila ditekan, menyebabkan huruf dicetak pada dokumen, biasanya kertas. Dari awal penemuannya sebelum tahun 1870 sampai pada abad 20, mesin tik banyak digunakan oleh para penulis profesional dan pekerja di kantor.[2] Sejak saat itu, mesin tik telah menjadi bagian dari bisnis perusahaan dan menjadi produk komersial di seluruh dunia. Walaupun masih populer dengan beberapa profesi, seperti penulis dengan mesin tik fungsinya telah teralihkan dengan kehadiran mesin lain. Pada akhir dasawarsa 1980-an, mesin pengolah kata dan komputer pribadi telah menggantikan fungsi mesin tik di beberapa negara di dunia bagian barat. Walaupun demikian, mesin tik masih digunakan di beberapa negara tertentu di dunia hingga saat ini.
Penjarakan proposional
Pada tahun 1941, IBM mendeklarasikan penemuan “Electromatic Model 04”, yang menonjolkan pada konsep revolusioner penjarakan proporsional (proportional spacing). Konsep ini membuat mesin tik mempunyai jarak yang sama pada setiap karakter yang berbeda, dapat menampilkan hasil tik, serta memperkenalkan inovasi pita pada mesin tik yang menyebabkan huruf-huruf yang ditik menjadi lebih tajam sehingga tikan menjadi lebih jelas.
Standardisasi
Mesin tik manual mencapai desain yang mengalami standardisasi pada tahun 1910. Standardisasi ini antara lain tampak pada bentuk mesin tik dan penempatan huruf-huruf dalam papan tik. Inovasi yang muncul adalah penemuan tombol ”shift”. Tombol ini membuat satu tombol dapat mengetikkan dua buah karakter yang berbeda. Tombol ”shift” dapat membuat huruf-huruf menjadi huruf kapital. Di samping itu, tombol ini juga dapat digunakan untuk mengetik simbol-simbol tertentu, salah satunya adalah ”persen” (%).
Adapula model ”Barlet”, yang mempunyai tombol ”shift” ganda sehingga satu tombol mempunyai tiga fungsi yang berbeda. Inovasi ini membawa dampak positif kepada pihak produsen dan konsumen. Antara lain dalam hal pengurangan biaya produksi serta penyederhanaan dalam operasionalisasinya. Hal tersebut menyebabkan tingginya tingkat adopsi akan teknologi ini. Kelemahan dari penemuan tombol ”shift” ini terletak pada mekanismenya, yakni dalam pengoperasiannya membutuhkan tenaga yang lebih besar. Hal ini menimbulkan kesulitan ketika menggunakan tombol tersebut untuk mengetik karakter-karakter tertentu. Kemudian muncul penemuan tombol ”shift lock” yang merupakan cikal-bakal dari tombol ”caps lock”.
Inovasi mesin tik lainnya muncul pada awal abad ke 20. Pada saat itu, mesin tik dipasarkan dengan nama ”Noiseless” yang dikembangkan oleh Wellington Parker Kidder dan dipasarkan pada tahun 1917. Pada tahun 1929, mesin tik ini mulai diproduksi. Penemuan ini gagal karena dianggap tidak berhasil menarik perhatian dan antusiasme konsumen. Dengan adanya kejadian ini maka beberapa peneliti menyimpulkan bahwa bunyi ”klak-klak” yang dihasilkan mesin tik merupakan preferensi konsumen. Hal ini juga menyatakan bahwa klaim pengoperasian mesin tik yang ’hening’ adalah tidak benar.
Model elektrik
Mesin tik elektrik pertama diproduksi oleh Blickensderfer Manufacturing Company pada tahun 1902. Mesin ketik tipe ini pada awalnya tidak sukses secara komersial karena belum adanya standardisasi listrik dan perbedaan yang ada di tiap kota. Pada tahun 1909, Charles dan Howard Krum mendapatkan hak paten atas penemuannya. Pada tahun 1914 diciptakan sebuah mesin tik yang dapat dioperasikan dengan daya tertentu. Model mesin ketik elektrik ini menyingkirkan hubungan mekanik langsung antara tombol-tombol dengan elemen yang menyangkut pada kertas. = IBM dan Remington Rand merupakan model mesin tik yang terkemuka, hingga pada suatu saat IBM memperkenalkan mesin ketik ”IBM Selectric” pada tahun 1961, yang menggantikan typebar dengan typeball. Desain seperti ini memiliki banyak keuntungan antara lain yaitu kemudahan dan kelancaran dalam pengoperasian mesin tik serta kualitas hasil ketik yang lebih tinggi.
Inovasi selanjutnya yaitu ”Correcting Selectrics”, sebuah fitur yang berfungsi untuk mengoreksi kesalahan pada tikan. Cara kerja sistem ini yaitu selotip yang berada di depan pita karbon film dapat menghapus bubuk hitam pada pada karakter yang ditik di kertas. Ada dua tipe mesin tik yang mempunyai konsep penjarakan proporsional, yaitu ”IBM Electronic Typewriter 50” dan ”Selective Composer”, yang dilengkapi dengan fitur justifikasi pada margin kanan.
referensi:
(Indonesia) Arti kata tik (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
"typewriter (2)". Oxford English Dictionary. Vol. 18 (Edisi 2nd). Oxford University Press. 1989. hlm. 789.
Dewasa ini, muncul berbagai alternatif yang tersedia untuk mengolah atau memproses kata. Orang tidak lagi sebatas menggunakan mesin tik, tetapi juga komputer pribadi, laptop, dan sebagainya. Walaupun demikian, mesin ketik tidak lantas ditinggalkan orang untuk memproses kata. Pada bulan Juni 2010, ditemukan sebuah inovasi baru dalam mesin tik, yaitu ”The USB Typewriter”. Mesin tik ini memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai mesin pengolah kata dan menciptakan atmosfer yang old-fashioned. Mesin ketik modern ini dapat digunakan sebagai papan tik yang dihubungkan melalui port USB pada komputer dan sejenisnya.
Papan tombol
Tata letak ”qwerty” pada papan tik sudah menjadi standardisasi dan tetap digunakan hingga saat ini. Pada tahun 1874, Sholes dan Glidden menciptakan mesin tik dengan tata letak papan tik ”qwerty”. Tata letak ini telah menjadi standar dalam mesin ketik dan papan tik komputer yang berbahasa Inggris. Tipe ”qwerty” disesuaikan di beberapa negara lain, seperti ”qzerty” di Itali, ”azerty” di Prancis, dan ”qwertz” di Jerman. Tata letak ini dianggap kurang efisien karena memperlambat juru tulis dalam mengetik. Walaupun demikian, tata letak seperti ini dapat mengurangi frekuensi typebar yang mengganjal dan macet pada mesin.
Kemudian muncul sejumlah usulan mengenai tata letak yang radikal, seperti “Dvorak”, tetapi tidak ada yang mampu menggantikan ”qwerty”. Mesin tik ”Blickebsderfer” dengan tata letak ”Dhiatensor” mempunyai kemungkinan sebagai usaha pertama yang mengoptimalkan tata letak mesin tik untuk keuntungan efisiensi.
Jenis
Berdasarkan ukuran mesin
Mesin tik portabel - Ukuran mesin tik kecil dan ringan sehingga dapat dibawa ke mana saja. Mesin jenis ini dilengkapi dengan satu buah tutup yang menyerupai tas kecil.
Mesin tik semi standar - Ukuran mesin tik sedang dan memiliki komponen yang lebih lengkap dari jenis mesin tik portabel.
Mesin ketik standar - Ukuran mesin ketik besar dan berat sehingga sulit dipindahkan. Mesin jenis ini mempunyai perlengkapan yang lebih sempurna dari kedua jenis mesin tik lainnya.
Berdasarkan ukuran huruf
Mesin tik huruf Pica (Pica type) - Mesin tik ini biasanya digunakan untuk menulis karya ilmiah. Huruf Pica adalah jenis huruf ukuran besar, setiap satu inci ketikan menempati sepuluh hentakan.
Mesin tik huruf Elite (Elite type) - Mesin tik ini digunakan untuk mengetik huruf elite, yang ukurannya lebih kecil dari huruf Pica. Setiap satu inci ketikan memuat dua belas hentakan.
Berdasarkan tenaga penggerak
Mesin tik manual (manual typewriter) - Jenis mesin tik ini sering disebut dengan mesin tik tangan, karena digerakkan oleh tangan manusia yang meliputi memencet tombol, menggeser hindaran, dan sebagainya.
Mesin tik listrik (electric typewriter) - Mesin tik ini digerakkan oleh tenaga listrik. Dalam pengoperasiannya, manusia berperan sebagai pengendali.
Metode koreksi
Standardisasi khusus dalam mengetik muncul sejak adanya sekolah-sekolah kesekretariatan pada pertengahan tahun 1900. Sebuah surat bisnis harus bebas dari kesalahan dan tidak ada bentuk koreksi yang terlihat. Ketepatan sama pentingnya dengan kecepatan, salah satu hal yag dinilai dalam tes kemampuan dan kompetisi mengetik. Oleh sebab itu, koreksi merupakan hal yang penting, dan ada beberapa metode yang dapat digunakan.
Metode koreksi tradisional antara lain adalah dengan penggunaan mesin tik khusus yang dapat menghapus kesalahan pengetikan. Adapula metode koreksi dengan menggunakan eraser shield, alat yang digunakan untuk menghapus satu set salinan karbon. Metode koreksi lainnya yaitu dengan penemuan sebuah kertas khusus untuk mesin tik, erasable bond. Kertas ini mempunyai material yang tipis, sehingga kesalahan pengetikan mudah dihapus. Walaupun demikian, metode ini juga dianggap kurang efektif, karena adanya kemungkinan terhapusnya karakter lain akibat gesekan yang terjadi. Hal tersebut membuat karakter-karakter lain menjadi kotor sehingga tidak dapat digunakan dalam hal bisnis ataupun untuk diarsipkan.
Pada tahun 1950 dan sekitar tahun 1960, muncul penemuan baru yaitu cairan koreksi (correction fluid), dengan merk seperti "Liquid Paper", "Wite-Out", dan "Tipp-Ex". Cairan ini berwarna putih dan cepat kering sehingga dapat kesalahan pengetikan yang sudah dikoreksi dapat diketik kembali. Kelemahan metode ini yaitu ketika hasil pengetikan diarahkan ke cahaya, maka karakter yang dikoreksi menjadi terlihat. Salah satu solusi dalam menanggapi ini yatu melakukan fotokopi kertas yang sudah dikoreksi. Namun hal ini hanya dapat dilakukan dengan mesin fotokopi berkualitas tinggi. Seiring dengan permintaan maka kualitas mesin fotokopi pun makin membaik.
Sekitar tahun 1970, muncul pula produk koreksi yang cepat kering, ”Ko-Rec-Type” yang memiliki fungsi seperti kertas karbon putih. Puncak dari teknologi ini yaitu mesin ketik seri IBM Elektronik IL 6193. Mesin ini menggunakan pita koreksi dan memori karakter yang berbeda. Dengan satu tombol, juru ketik dapat menghapus karakter pengetikan yang salah. Pada kenyataannya, metode lebih dari satu metode koreksi yang sering digunakan.
Istilah khusus
Berikut adalah beberapa kata yang masih berlaku dari era mesin tik hingga era komputer pribadi:
Backspace – tombol yang memindahkan kursor mundur satu posisi. Tombol ini dapat berfungsi untuk menggabungkan karakter tertentu seperti titik, tanda seru, dan karakter yang hilang, atau untuk mengoreksi karakter yang sudah ditik.
Carbon copy (CC) – istilah untuk membuat salinan sebuah pesan elektronik (pada faktanya tidak membutuhkan kertas karbon secara harfiah).
Carriage Return (CR) – mengindikasikan akhir baris dan kembali ke kolom pertama dari teks.
Cursor – sebuah penanda yang mengindikasikan lokasi sebuah karakter yang akan ditik.
Cut and Paste – istilah untuk ’mengambil’ teks, tabel, atau gambar dan kemudian menyalinnya di tempat atau dokumen lain.
Line Feed (LF) atau newline – memindahkan kursor pada layar berikutnya pada teks dalam dokumen yang memproses kata-kata.
Shift – sebuah tombol yang memodifikasi karakter tertentu, misalnya membuat huruf cetak biasa menjadi kapital.
Tty – singkatan dari teletypewriter, biasa digunakan untuk sistem operasi mirip Unix untuk menunjukkan perhentian.
Dampak pada kebudayaan
Perkembangan teknologi mesin tik membawa dampak yang signifikan terhadap kebudayaan. Saat Remington mulai memasarkan mesin tik pertama, perusahaan tersebut mengasumsikan bahwa mesin tik tidak digunakan untuk menciptakan sesuatu, tetapi untuk menyalin dikte. Typewriter merupakan kata yang ambigu, karena mempunyai makna mesin tik dan wanita sebagai juru tik. Karena pada saat itu, orang yang mengetik identik dengan seorang wanita. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya mesin ketik yang memiliki motif bunga, yang pada awalnya bertujuan untuk menciptakan kenyamanan bagi wanita ketika menggunakannya. Wanita yang semula identik tinggal di rumah, kini berubah haluan menjadi ke kantor, sehingga muncul kekhawatiran akan efek ini terhadap moral masyarakat. Seorang juru tik wanita menjadi bagian dari simbol perkantoran pada awal abad ke 20.
Model Pengetikan Elektronik pada Koleksi Perpustakaan dan Kearsipan dikembangkan oleh beragam platform, utamanya slims 8.3.1 akasia berdomain kearsipan.untan.in. Model ini berada pada tingkat kesiapan teknologi (TKT4), dimana tahapan dalam pengukuran kematangan subsistem dilakukan dalam lingkungan laboratorium,